BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Alat-alat
bedah dan medis dapat bertindak sebagai pembawa untuk penularan agen-agen
infeksi ke hospes yang rentan
Peralatan medis berkisar dari item
yang sederhana seperti stik sampai peralatan yang lebih kompleks, seperti
ventilator. Mereka mewakili beberapa teknologi yang paling inovatif yang
dikembangkan dalam beberapa tahun terakhir. Sebuah peralatan medis didefinisikan
setiap item yang digunakan untuk mendiagnosa, mengobati, atau mencegah
penyakit, cedera, atau kondisi lain yang bukan obat, biologis, atau makanan.
Amerika resmi Serikat (AS) definisi 'perangkat' istilah dapat ditemukan dalam
Federal Makanan Obat & Kosmetik Act (1998) ditegakkan oleh Food and Drug
Administration (FDA), sebuah lembaga dari Departemen Kesehatan dan pelayanan
Manusia.
Namun terlepas dari bagaimana peralatan baru , publik mengharapkan, dan
Food and Drug Administration mensyaratkan bahwa peralatan medis aman, efektif,
dan diproduksi sesuai dengan praktek manufaktur saat ini.Peralatan medis yang
tunduk pada kontrol umum dari Undang-Undang Makanan, Obat, dan Kosmetik (Kode
Peraturan, Federal 21 2010). Semua produsen harus mendaftarkan pendirian
mereka, daftar semua jenis peralatan mereka berencana ke pasar, dan memastikan
bahwa perangkat mereka diberi label sesuai dengan peraturan FDA label, sebelum
clearance pemasaran diberikan.
- Tinjauan Literatur
Peralatan medis didefinisikan setiap item yang
digunakan untuk mendiagnosa, mengobati, atau mencegah penyakit, cedera, atau
kondisi lain yang bukan obat, biologis, atau makanan.
Peralatan
medis seringkali mengakibatkan efek-efek yang tidak diinginkan pada klien.
Peristiwa yang merugikan adalah kejadian di mana peralatan medis telah, atau
mungkin memiliki, menyebabkan atau berkontribusi pada kematian atau luka berat
(FDA Kode Peraturan, Federal 21 2010). Masalah yang sering peralatan aktual
atau potensial dan dapat terjadi karena beberapa alasan. Dua alasan sering
dilaporkan kepada FDA melibatkan masalah peralatan (a) manufaktur dan (b) interaksi manusia (faktor manusia). Faktor
manusia disebut sebagai 'ergonomi dan faktor manusia rekayasa' fokus pada interaksi
manusia-mesin (Bogner, 1994).
Human
Factors berdampak merugikan terhadap hasil pasien.
Salah perangkat / ukuran dalam paket / kotak Prosedur atau operasi yang tertunda
Kegagalan desain peralatan baru yang akan membuat Staf intuitif menjadi bingung dan / atau harus menebak apa yang harus dilakukan. Kejelasan monitor menampilkan data yang salah tafsir akan menyebabkan keputusan klinis didasarkan pada data yang salah.
Salah perangkat / ukuran dalam paket / kotak Prosedur atau operasi yang tertunda
Kegagalan desain peralatan baru yang akan membuat Staf intuitif menjadi bingung dan / atau harus menebak apa yang harus dilakukan. Kejelasan monitor menampilkan data yang salah tafsir akan menyebabkan keputusan klinis didasarkan pada data yang salah.
C. Tujuan
Tujuan
pembuatan makalah ini adalah, agar mahasisiwi mampu memahami dan mengenal
alat-alatyang di gunakan dalam kebidanan. Dan mahasiswi mampu mencoba
mempraktekan hal-hal yang telah di bahas di makalah ini.
D. Rumusan Masalah
v Menjelaskan
alat-alat dalam praktik kebidanan
v Menjelaskan
proses pemakaian alat-alat dalam praktik kebidanan
v Menjelaskan
kegunaan alat-alat kebidanan
v Mempelajari
dan memahami tata cara pemrosesan alat bekas pakai dengan benar.
v Dapat
melakukan tata cara pemrosesan alat bekas pakai dengan cara dekontaminasi,
pencucian, dan pembilasan, DTT dan sterilisasi
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Alat-alat
dalam praktik kebidanan
Bekal
seorang bidan sebelum melakukan praktek pada sebuah layanan rumah bersalin
adalah mengetahui nama-nama alat
kebidanan beserta fungsinya. Berikut nama dari alat-alat kebidanan :
·
Termometer berfungsi untuk
mengukur suhu,
·
Stetoskop berfungsi untuk
mendengar detak jantung, bunyi nafas,
·
Tensimeter berfungsi untuk
mengukur tekanan darah,
·
Funduscope berfungsi untuk
mendengakan denyut jantung janin,
·
Gunting
Episiotomi berfungsi untuk menggunting bagian perineum terutama jika perineum ibu yg
melahirkan kaku,
·
Klem berfungsi untuk
menjepit tali pusar,
·
Gunting Tali pusar berfungsi untuk mengunting tali
pusar bayi,
·
Bengkok berfungsi sebagai
tempat alat-alat yang sudah terpakai saat menolong persalinan/merawat luka,
·
Bak
Instrumen berfungsi sebagai tempat alat-alat yang akan digunakan untuk menolong
persalinan/merawat luka,
·
USG untuk
mengetahui keadaan dalam rahim, misalnya : janin, tumor, kanker, IUD.
·
Doppler untuk
mendengakan denyut jantung janin(elektrik),
·
Sunction
pump berfungsi untuk
menyedot lender dalam saluran pernapasan bayi,
·
Kateter berfungsi untuk
membantu mengeluarkan urin,
·
Nalpuder
Hecting adalah alat untuk membantu proses menjahit luka, untuk menjepit benang,
·
Benang Cat
Gut adalah benang
yang digunakan dalan menjahit luka,
·
Baby Scale berfungsi untuk
menimbang BB (Berat badan) bayi,
·
HB Sahli
(Haemometer) berfungsi untuk mengukur kadar hemoglobin dalam darah,
·
Slem Zuiger berfungsi untuk
menyedot lender pada hidung dan mulut bayi,
·
Sarung
tangan / Handscoon untuk melindungi petugas kesehatan saat bekerja,
·
Pinset
anatomi berfungsi untuk membantu proses menjahit luka, untuk menjepit otot,
·
Stengah
Koher untuk memecahkan/melubangi selaput ketuban jika belum pecah,
·
jarum
hecting :jarum untuk membantu proses menjahit luka.
B.
PENJELASAN
ALAT-ALAT PRAKTIK KEBIDANAN
1.
Termometer
Termometer adalah
alat kedokteran yang sering digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun
perubahan suhu. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum
digunakan adalah termometer air raksa.
Termometer adalah alat pengukur suhu. Namun dalam
dunia kesehatan, termometer yang digunakan adalah termometer suhu badan atau
klinis, baik yang terbuat dari merkuri (kaca) maupun digital. Hanya saja American
Academy of Pediatrics tidak merekomendasikan penggunaan termometer merkuri
(kaca) untuk mencegah paparan disengaja oleh toksin. Selain itu juga terdapat
termometer telinga yang menggunakan sistem inframerah untuk mengukur suhu di
dalam saluran telinga.
v Termometer
air raksa
a. bagian-bagian
Bagian-bagian termometer pipa kaca berupa pipa kapiler hampa udara, bagian
bawahnya ada tandon zat cair skala yang terdapat pada bagian luar termometer
zat cair yang berisi air raksa
b. Cara penggunaan
ü Termometer
suhu pada mulut
Prinsip utama yang harus diingat adalah jangan menggunakan cara ini pada
bayi dan anak yangmasih kecil, terlebih bila menggunakan termometer air raksa.
Pengukuran suhu melalui mulut lebih akurat bila dibandingkan dengan
pengukuran melalui ketiak. Tetapi untuk mendapatkan hasil yang akurat, biarkan
termometer di dalam mulut selama 3-4 menit sebelum di baca. Selain itu, jangan
lupa mengibas-kibaskan termometer sebelum digunakan.
Saat meletakkan termometer ke dalam mulut, pastikan ujung termometer ditempatkan
di bawah lidah sejauh mungkin. Sekali lagi, di bawah lidah. Hal ini penting
mengingat kebanyakan orang melakukan dengan salah dan sekedar memasukkan
termometer ke dalam mulut, dikulum di atas lidah dan cuma selama 1-2 menit
saja. Cara pengukuran yang salah tentu menghasilkan informasi yang tidak
akurat.
Pengukuran suhu melalui mulut juga dapat menjadi tidak akurat bila 20 menit
sebelum pengukuran, Anda minum minuman panas atau dingin. Tindakan tersebut
menyebabkan suhu di bawah lidah Anda menjadi berubah dan tidak dapat mewakili
suhu tubuh.
v Termometer
logam
1.
Bagian-bagian
ü Menggunakan
sebuah coil (pelat pipih) yang terbuat dari logam yang
sensitif terhadap panas, pada ujung spring terdapat pointer.
ü Penggunaan
termometer spring harus selalu melindungi pipa kapiler dan ujung sensor (probe)
terhadap benturan/ gesekan.
2.
Cara penggunaan
Keping Bimetal sengaja dibuat memiliki dua buah keping logam karena
kepingan ini dapat melengkung jika terjadi perubahan suhu. Prinsipnya, apabila
suhu berubah menjadi tinggi, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang
keoefisien muainya lebih rendah, sedangkan jika suhu menjadi rendah, keping
bimetal akan melengkung ke arah logam yang koefisien muainya lebih tinggi.
Logam dengan koefisien muai lebih besar (tinggi) akan lebih cepat memanjang
sehingga kepingan akan membengkok (melengkung) sebab logam yang satunya lagi
tidak ikut memanjang. Biasanya keping bimetal ini terbuat dari logam yang
koefisien muainya jauh berbeda, seperti besi dan tembaga.
Pada termometer, keping bimetal dapat difungsikan sebagai penunjuk arah
karena jika kepingan menerima rangsangan berupa suhu, maka keping akan langsung
melengkung karena pemuaian panjang pada logam.
v Thermograf
1.
Bagian-bagian
ü Spot meter
(titik) guna mengetahui lokasi di satu ttik tertentu
ü Area
(luasan) untuk mengetahui distribusi temperatur pada suatu lingkup area
ü Profil
(kurva) membantu mengamati distribusi temperature sepanjang jalur titik
ü Histogram
untuk mengetahui prosentase distribusi temperatur di suatu area
ü Cara
penggunaan
Dalam pengukuran panas radiasi
termal ini terdapat beberapa faktor yang menjadi data dalam pengukuran yaitu :
·
Jarak obyek ke kamera
·
Temperatur dan kelembaban udara lingkungan
·
Temperatur refleksi lingkungan
·
Emisivitas permukaan obyek.
Sehingga diperlukan alat ukur bantu
berupa alat ukur jarak, termometer dan humidity-meter. Sementara untuk
emisivitas ditentukan berdasarkan data material obyek atau melalui pengaturan
emisivitas dari pengukuran di titik acuan dengan termometer dengan akuarasi
lebih baik atau dengan menempelkan sebuah bahan isolasi hitam dengan emisivitas
yang telah diketahui.
Sebelum merekam hasil pengukuran
terlebh dahulu harus diperhatikan hal penting berikut ini :
ü Range atau
daerah batas pengukuran yang tepat sesuai kondisi panas obyek
ü Fokus atau
ketajaman gambar obyek
ü Minimalisasi
pengaruh gangguan radiasi lingkungan melalui sudut pandangan
v CARA MENGUKUR SUHU TUBUH
ü Mengukur Suhu Oral
Yaitu mengukur suhu badan dengan menggunakan termometer yang
ditempatkan di mulut.
a.
Tujuan
Mengetahui suhu klien untuk menentukan tindakan dan diagnosa
b.
Persiapan alat
§ Termometer
air raksa/termometer elektrik siap pakai
§ Larutan
sabun, desinfektan, air bersih dalam tempatnya
§ Sarung
tangan
§ Bengkok
§ Buku catatan
dan alat tulis
c.
Prosedur
§ Menjelaskan
pada klien tentang tindakan yang akan dilakukan
§ Mendekatkan
alat kesamping klien
§ Mencuci
tangan dan memakai sarung tangan
§ Menempatkan
termometer di bawah lidah klien dalam kantung sub lingual
lateral ketengah rahang bawah
§ Meminta
klien menahan termometer dengan bibir terkatup dan hindari penggigitan. Bila
klien tidak mampu menahan termometer dalam mulut maka pegangi termometer
§ Biarkan
termometer di tempat tersebut :
Termometer air
raksa : 2-3 menit
Termemoter
Digital :
sampai sinyal terdengar
§ Keluarkan
termometer dengan hati-hati
§ Lap
termometer memakai tissue dengan gerakan memutar dari atas ke arah reservoir,
kemudian buang tissue di bengkok
§ Baca air
raksa atau digitnya
§ Menurunkan
tingkat air raksa/mengembalikan termometer digital ke skala awal
§ Mengembalikan
termometer pada tempatnya
§ Melepas
sarung tangan dan mencuci tangan
§ Mendokumentasikan
hasil tindakan
v MENGUKUR
SUHU AKSILA
Yaitu
mengukur suhu badan dengan menggunakan termometer yang di tempatkan di ketiak
(aksila). Suhu aksila tidak seakurat pengukuran rektal atau oral, dan ini
umumnya mengukur 1 derajat lebih rendah dari suhu oral jika diukur secara
bersamaan.
§ Tujuan
Mengetahui
suhu badan klien untuk menentukan tindakan dan membantu menentukan diagnosa
§ Persiapan
alat
1)
Termometer air raksa/termometer elektrik siap
pakai
2)
Larutan sabun, desinfektan, air bersih dalam
tempatnya
3)
Sarung tangan
4)
Tissue
5)
Bengkok
6)
Buku catatan dan alat tulis
§ Prosedur
1)
Menjelaskan pada klien tentang tidakan yang akan
dilakukan
2)
Mendekatkan alat ke samping klien
3)
Mencuci tangan dan memakai sarung tangan
4)
Memasang tirai atau menutup gorden/ pintu ruangan
5)
Membantu klien untuk duduk atau posisi berbaring
terlentang. Buka pakaian pada lengan klien
6)
Menempatkan termometer di tengah ketiak, turunkan
lengan dan silangkan
lengan di bawah klien
7)
Biarkan termometer di tempat tersebut
-Termometer
air raksa : 5-10 Menit
-Termometer
digital : sampai sinyal terdengar
8)
Keluarkan termometer dengan hati-hati
9)
Lap termometer memakai tissue dengan gerakan memutar
dari atas ke arah reservoir, kemudian tissue di bengkok
10) Baca air
raksa atau digitnya
11) Membantu
klien merapikan bajunya
12) Menurunkan
tingkat air raksa/mengembalikan termometer digital ke skala awal
13) Mengembalikan
termometer pada tempatnya
14) Melepas
sarung tangan dan mencuci tangan
15) Mendokumentasikan
hasil tindakan
v MENGUKUR
SUHU REKTAL
Yaitu
mengukur suhu badan dengan menggunakan termometer yang ditempatkan di rektal.
American Academy of Pediatric merekomendasikan pengukuran suhu rectal untuk
anak di bawah usia 3 tahun, karena hal ini memberikan bacaan yang paling akurat
dari suhu utama tubuh. Pengukuran suhu rectal akan membaca sekitar 1 derajat
lebih tinggi dari suhu oral jika dilakukan pengukuran secar bersamaan.
§ Tujuan
Mengetahui suhu badan klien untuk menentukan tindakan dan membantu
menegakkan diagnosa
§ Persiapan
alat
1)
Termometer air raksa/termometer elektrik siap pakai
2)
Larutan sabun, desinfektan, air bersih dalam tempatnya
3)
Vaseline/pelumas larut air
4)
Sarung tangan
5)
Tissue
6)
Bengkok
7)
Buku catatan dan alat tulis
§ Prosedur
1)
Menjelaskan pada klien tentang tindakan yang akan
dilakukan
2)
Mendekatkan alat ke samping klien
3)
Mencuci tangan dan memakai sarung tangan
4)
Memasang tirai atau menutup gorden/pintu ruangan
5)
Membuka pakaian bagian bawah
6)
Mengatur posisi klien
-Dewasa
: Sim atau miring dan kaki sebelah atas tekuk ke arah perut
-Bayi/anak : Tengkurap/terlentang
7)
Melumasi ujung termometer dengan vaseline sekitar (2,5
- 3,5) cm untuk orang dewasa dan (1,5 - 2,5 ) cm untuk bayi/anak
8)
Membuka anus dengan menaikkan bokong atas dengan
tangan kiri (untuk orang dewasa). Bila bayi tengkurap di tempat tidur,
renggangkan kedua bokong dengan jari-jari.
9)
Minta klien menarik nafas dalam dan masukkan termometer
secara perlahan kedalam anus sekitar 3,5 cm pada orang dewasa dan pada bayi (1,5
- 2,5) cm
10) Pegang
termometer ditempatnya selama 2-3 menit (orang dewasa) dan 5 menit (untuk
anak-anak)
11) Keluarkan
termometer dengan hati-hati
12) Lap
termometer memakai tissue dengan gerakan memutar dari atas ke arah reservoir,
kemudian buang tissue di bengkok
13) Baca air
raksa atau digitnya
14) Melap area
anal untuk membersihakan pelumas atau feaces dan merapikan klien
15) Membersihkan
termometer air raksa
16) Menurunkan
tingkat air raksa/mengembalikan termometer digital ke skala awal
17) Mengembalikan
termometer pada tempatnya
18) Melepas
sarung tangan dan mencuci tangan
19) Mendokumentasikan
hasil tindakan
2.
STETOSKOP
Stetoskop (bahasa Yunani: stethos,
dada dan skopeein, memeriksa) adalah sebuah alat medis akustik untuk memeriksa suara dalam
tubuh. Dia banyak digunakan untuk mendengar suara jantung dan pernapasan, meskipun
dia juga digunakan untuk mendengar intestine dan aliran darah dalam arteri dan
“vein”.
Stetoskop ditemukan di Perancis pada 1816 oleh René-Théophile-Hyacinthe Laennec. Dia
terdiri dari tabung kayu kosong. Konon dia menciptakan stetoskop sehingga ia
tidak perlu menaruh telinganya di buah dada wanita Perancis. Tidak jelas apakah
Laennec mencoba menghindarinya, atau untuk
menghindari rasa malu pasien. Namun begitu, orang mengatakan bahwa “Kebutuhan
adalah ibu dari penemuan”.
ü
Praktek sekarang ini
Ada dua jenis stetoskop: akustik dan elektronik. Stetoskop
akustik yang paling umum digunakan, dan beroperasi dengan menyalurkan suara
dari bagian dada, melalui tabung kosong berisi-udara, ke telinga pendengar.
Bagian “chestpiece” biasanya terdiri dari dua sisi yang dapat diletakaan di
badan pasien untuk memperjelas suara; sebuaah diaphgram (disk plastik) atau
“bell” (mangkok kosong). Bila diaphgram diletakkan di pasien, suara tubuh
menggetarkan diaphgram, menciptakan tekanan gelombang akustik yang berjalan
sampai ke tube ke telinga pendengar. Bila “bell” diletakkan di tubuh pasien
getarakn kulit secara langsung memproduksi gelombang tekanan akustik yang berjalan
ke telinga pendengar.
Bell menyalurkan suara frekuensi rendah, sedangkan diaphgram menyalurkan
frekuensi suara yang lebih tinggi. Stetoskop dua sisi ini diciptakan oleh
Rappaport dan Sprague pada awal abad ke-20. Permasalahan dengan akustik stetoskop
adalah tingkatan suara sangat rendah, membuat diagnosis sulit.
Stetoskop elektronik mengatasi tingkatan suara yang
rendah dengan cara memperkuat suara tubuh. Sekarang ini, telah ada beberapa
perusahaan menawarkan stetoskop elektronik, dan mungkin dalam beberapa tahun
lagi, stetoskop elektronik akan menjadi lebih umum dari stetoskop akustik. Stetoskop
digunakan sebagai alat untuk mendiagnosa penyakit tertentu. Stetoskop dapat
menyalurkan suara tertentu dan menghilangkan suara yang lain. Sebelum stetoskop
ditemukan, doktor meletakkan telinganya ke dekat badan pasien dengan harapan
untuk mendengarkan sesuatu.
Stetoskop seringkali dianggap sebagai simbol pekerjaan dokter, karena dokter sering dilihat atau digambarkan dengan sebuah stetoskop yang tergantung di sekitar lehernya. Stetoskop juga digunakan oleh mekanik untuk mengisolasi suara tertentu dari mesin untuk diagnosa.
Stetoskop seringkali dianggap sebagai simbol pekerjaan dokter, karena dokter sering dilihat atau digambarkan dengan sebuah stetoskop yang tergantung di sekitar lehernya. Stetoskop juga digunakan oleh mekanik untuk mengisolasi suara tertentu dari mesin untuk diagnosa.
3. HANDSCOON
Sarung
Tangan (Handscoon) adalah sarung tangan yang digunakan untuk melindungi petugas
kesehatan pada saat bekerja. Siapkan peralatan dan bahan yang
dibutuhkan :
ü
Sarung tangan steril
ü
Wastafel/air mengalir untuk cuci
tangan
ü
Handuk bersih
ü
Sabun
ü
Lepaskan cincin, jam tangan dan
gelang
ü
Lakukan cuci
tangan
ü
Buka pembungkus kemasan bagian luar
dengan hati-hati menyibakkannya ke samping
ü
Pegang kemasan bagian dalam dan
taruh pada permukaan datar yang bersih tepat diatas ketinggian pergelangan
tangan.
ü
Buka kemasan, pertahankan sarungtangan
pada permukaan dalam pembungkus.
ü
Identifikasi sarung tangan kanan dan
kiri. Setiap sarung tangan mempunyai manset kurang lebih 5 cm (2 inci). Kenakan
sarung tangan pada sarung tangan yang lebih dominan.
ü
Dengan ibu jari dan dua jari lainnya
dari tangan non dominan, pegang tepi manset sarung tangan untuk tangan
dominan.Sentuh hanya pada permukaan dalam sarung tangan.
ü
Tarik sarung tangan pada tangan yang
dominan, lebarkan manset, pastikan bahwa manset tidak menggulung pada tangan,
pastikan juga ibu jari dan jari-jari anda pada posisi yang tepat.
ü
Dengan tangan yang telah memakai
sarung tangan, masukkan jari di bawah manset sarung tangan kedua.
ü
Tarik sarung tangan
kedua pada tangan yang non dominan. Jangan biarkan jari-jari dan ibu jari
sarung tangan yang dominan menyentuh bagian tangan non dominan yang terbuka.
Pertahankan ibu jari sarung tangan non dominan abduksi ke belakang
ü ka sarung
tangan kedua telah terpasang cakupkan kedua tangan, manset biasanya terbuka
saat pemasangan.Pastikan untuk menyentuh bagian yang steril
4. TENSIMETER
v
PENGERTIAN
Alat pengukur tekanan darah atau yang biasa dikenal dengan tensimeter
merupakan alat kesehatan basic yang harus dimiliki bukan hanya oleh dokter tapi
juga terkadang rumah tangga yang peduli dengan kesehatan pasti selalu
menyediakan alat ini di rumah. Bila dulu untuk mengukur tekanan darah
menggunakan alat manual, maka saat ini sudah terdapat tensimeter berbentuk
digital yang hasilnya lebih akuran dan cara penggunaannya lebih praktis.
v
CARA MENGGUNAKAN TENSIMETER
Cara menggunakan tensimeter
dan mengukur tekanan darah adalah sebagai berikut :
1.
Buka
tensimeter
2.
Geser jarum
ke arah on agar air raksa naik
3.
Raba nadi
yang ada di area mediana cubitti
4.
Pasang
manset (sesuaikan dengan ukuran orang yang akan diukur tekanan darah nya, ttapi
biasanya menggunakan manset ukuran adult/dewasa
5.
Letak manset
kira - kira sekitar 3 cm ditas nadi pada daerah mediana cubitti
6.
Pasang
manset dengan pas (jangan terlalu kencang dan jangan terlalu kendor)
7.
Sebelum kita
mengukur tekanan darah dengan auskultasi, maka sebaiknya kita lakukan sistolik
palpatoar dulu, untuk mencegah adanya auskultasi gap, cara untuk melakukan
sistolik palpatoar adalah :
·
Letakkan 3
jari apa nadi di mediana cubitti, rasakan detakannya
·
Pompa sampai
nadi tak teraba, sambil mengamati pada angka berapa nadi tidak teraba
·
Setelah itu,
lepaskan pemompa, turunkan sampai habis
·
Angka yang
ditunjukkan pada saat nadi tak teraba adalah sistolik palpatoir, gunanya adalah
untuk membatasi sampai mana kita memompa pasa saat kita melakukan pengukuran
dengan auskultas.